Menebar Damai Bersama Punker

 


Anggota punk, sering kita jumpai di jalanan, menghabiskan harinya dengan berkumpul disudut-sudut kota, tak jarang juga terlihat mengamen di lampu-lampu merah perempatan. tampilan yang lusuh dan kumal, dengan badan yang di penuhi tato, berambut pirang dan juga penuh tindik. membuat image negatif melekat pada diri mereka. punk lekat dengan salah satu ideologinya yaitu peace and freedom, mengusung  kebebasan tapi tetap bertanggung jawab dengan apa yang dilakukaanya. namun masalahnya, tak jarang ditemui kasus banyak anggota punk yang tidak mengerti sejarah punk dan ideologi yang tertanam pada tiap diri punk pada mulanya. Akibatnya punk yang hanya sekedar ikut-ikutan bertindak kriminal, terlibat tawuran dengan warga dilokasi-lokasi berkumpul mereka. pada kesempatan ini kita berupaya menjalin keakraban bersama anggota-anggota punk yang berasal dari berbagai latarbelakang masalah dan daerah ini kembali untuk mengenal seutuhnya punk dan tetap menciptakan kedamaian dan kenyamanan di tengah masyrakat.
Uray Deki, selaku perwakilan dari Keluarga Duta Damai Kalimantan Barat berkesempatan menemui sekelompok anggota punk di daerah Sanggau. Sekelompok punk ini dijumpai di terminal bus kota Sanggau, mereka berasal dari berbagai daerah di Kalimantan barat, dan satu orang berasal dari Kalimantan tengah. bergabungnya merekka menjadi punk bervariasi ada yang sudah lebih dari lima tahun dan ada juga tiga tahun. latar belakang pendidikannyapun berbeda ada yang hanya lulusan sekolah dasar menengah dan ada yang berhenti saat mengenyam pendidikan di SMA. faktor mereka menjadi punk adalah masalah keluarga dan pribadi. AS (23). Salah satu anggota bercerita mengenai suka duka menjadi seorang punk, dari mulai mendapatkan kebahagaiaan seolah mendapat  keluarga baru tempat berbagi cerita, canda tawa dan lainnya sampai cerita sakitnya bagaimana mereka diperlakukan saat terjaring rajia yang dilakukan oleh pihak keamanan setempat. Dari berbagai macam faktor bergabung, serta pengalaman-pengalaman yang menimbulkan dendam sehingga dikahawatirkan dapat menimbulkan masalah-masalah baru maka dalam hal ini kita berupaya membantu menyelesaikan malasah yang dirasakan para anggota melalui bimbingan kelompok.

didalam foto : Uray Deki

Komentar